Jalan-jalan ke Masjid Jin?

Gue baru sadar, ternyata tinggal di Malang ini menyenangkan. Ada beberapa alasan. Pertama, suasananya nyaman dan dingin sehingga gue gak perlu sering-sering mandi. Kedua, Malang adalah kota pelajar yang punya banyak kampus, salah satu yang terkeren yaitu UMM. *ehm* Ketiga, Malang punya banyak tempat wisata yang keren-keren. Pantai? Ada. Gunung? Ada. Wahana bermain? Ada juga. Saking banyaknya tempat wisata, Mas AdyGila sampai bilang, “Kuliah 4 tahun itu gak cukup untuk menghabiskan semua wisata di sini.” Gue mengangguk tanda setuju, lalu membatin, apakah gue harus kuliah lebih dari 4 tahun?

Sebagian besar tempat wisata Malang mudah didatangi, salah satunya Masjid Jin. Dua tahun lalu, Ibnu, sepupu gue yang pernah kuliah di Malang, tanya ke gue, “Sudah pernah ke Masjid Jin?”

“Masjid Jin?” tanya gue kembali, bingung.

“Iya. Konon katanya, masjid itu dibangun oleh jin. Setiap beberapa tahun, lantainya bertambah sendiri,” jelas Ibnu. Gue pun makin bingung, sekaligus penasaran. Kok bisa jin membangun masjid? Kok bisa lantainya bertambah sendiri?


masjid jin turen malang

Selang dua tahun, tepatnya minggu kemarin, akhirnya gue bisa pergi ke Masjid Jin bersama Ranti untuk menjawab rasa penasaran itu. Perjalanan dengan motor menuju daerah Turen memakan waktu +- 2 jam. Alhamdulillah, jalannya sudah aspal dan mulus banget kayaknya paha Pevita.

Sesampainya di gerbang, gue sadar bahwa ternyata bangunan itu bukan masjid, melainkan pondok pesantren. Namanya Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Panjang banget, tjoi!

Kami memarkirkan motor di tempatnya, sejurus kemudian masuk ke dalam bangunan megah tersebut. Untuk mengelilingi tempat ini, kita gak perlu bayar, alias gratis. Cukup dengan mengambil kartu masuk ketika datang, dan kartu keluar ketika ingin pulang. Katanya, hal tersebut dilakukan sebagai ‘izin’ bertamu.

Di sana bukan hanya gue dan Ranti, tetapi ada banyak rombongan wisatawan lain datang dari berbagai daerah. Sekilas gue dengar, ada serombongan keluarga yang mengobrol dengan bahasa sunda. Rupanya pondok ini sudah jadi wisata terkenal.

Sebelumnya, di luar bangunan ada batu bertuliskan pesan-pesan kehidupan. Asyik banget, ya. Asyik.


masjid jin turen malang
Batu 'Mario Teguh'
Lanjut, kami mengambil foto di spot-spot yang aduhai. Tempat ini arsitekturnya bener-bener keren. Berasa lagi di luar negeri.

Seiring perjalanan kami, rasa penasaran gue pun mulai terjawab. Pondok pesantren ini ternyata tidak berdiri begitu saja, tidak tiba-tiba muncul karena dibangun oleh jin. Gue sendiri melihat beberapa tukang bangunan yang sedang menyemen, mencat dinding dan sebagainya. Dan gue yakin, mereka bukan jin. Namun kenapa isu pondok itu dibangun oleh jin muncul? Rupanya, dahulu pondok tersebut dibangun oleh santri-santri. Pembangunan dilakukan secara transparan oleh orang dalam, bukan orang luar. Sehingga muncullah anggapan warga kalau tempat ini ‘ada dengan sendirinya’.

Sejak tahun 1978, pondok ini sekarang berjumlah 10 lantai. Gak semua lantai kami datangi. Capek, bos! Oleh karena itu, kami memutuskan untuk duduk-duduk, beristirahat sambil menikmati gorengan yang hautje tjing-tjing ping cipaula.

Setelah itu kami pergi keluar untuk mengambil gambar-gambar yang super-duper-kece.


masjid jin turen malang
Gue terlihat lebih hitam dari biasanya
Sepulang dari pondok ini, gue termenung sebentar sambil mengendarai motor. Puas rasanya menjawab penasaran yang sudah dua tahun dipendam. Ternyata masjid jin itu hanya isu. Ternyata yang membangun itu juga manusia. Dan ternyata-ternyata lainnya. Sesaat setelah momen puas itu, gue jadi teringat kembali pada kalimat Mas Ady. Dia bilang, “Gak cukup 4 tahun kuliah untuk menikmati semua wisata di daerah Jawa Timur.”


Iya, masih banyak tempat menarik yang harus gue kunjungi. Mungin butuh waktu seumur hidup untuk itu. Dan sepertinya, gue pengen tinggal lebih lama di sini.

27 comments:

  1. keren banget ya malang, kapan gue bisa kesana -_-"

    ReplyDelete
  2. nah ni deket ama rumahku mas, lain kali sekalian mampir yah. hehehe :D

    ReplyDelete
  3. wah boleh nih kalo nanti mampir ke malang, sekalian ke masjid jin (?) :D

    ReplyDelete
  4. Rumah ku lumayan deket sama situ, gak mampir :o
    Hahhaha, jangan perbaya mitos mass, tapi kenapa gak foto" sama ornamen yg ada d dlm masjid? banyak yag keren loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. serius? waaah gak tau aku dik. di dalem hasilnya kurang apik.

      Delete
  5. asik kayaknya tuh... langsunlah gas ke malang...
    kalo punya uang... amin deh punya uang semoga aja

    ReplyDelete
  6. Wihi akhirnya bisa main ke sini lagi \:D/ dan template-nya udah berubah! hahaha telat banget ya gue?
    Wah itu pesantrennya gede banget ya. Tapi kenapa ya nggak seheboh pesantren yang di negeri 5 menara itu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. horeeeee! nah, kurang tau juga. mungkin karena gak dijadiin novel atau film.

      Delete
    2. Setelah sebulan lebih ya berarti domain kampret itu gak fungsi. Lo apain kemaren us? gue jadi kebawa males pindah domain lagi. Index google-nya ngulang dari nol. Hahaha.

      Delete
  7. Masjid Jin. Namanya serem, tapi bentuknya aduhai sekali.
    Saya dukung anda untuk kuliah lebih dari 4 tahun biar bisa keliling tempat wisata di Malang, hehehe.

    ReplyDelete
  8. faaaaak ! :))

    eh btw aku belum ke Masjid sini nih. wah

    ReplyDelete
  9. Jadi itu, kenyataan dari pembangunan masjid jin *barutau

    ReplyDelete
  10. Eh apa mas Us? Gorengan yang hautje tjing-tjing ping cipaula? Kayak gimana tuh? xD
    Aku yang orang 'asli' Malang malah belum pernah ke mesjid ini. Huhuuu :'(

    ReplyDelete
  11. haha ada-ada aja bang lah, maka masjid jin jar -..-
    asik banar bentuk masjidnya kaya itu desainnya, sayang di martapura kd full color nah

    ReplyDelete
  12. aku pernah sih kesitu, cuman pas masih kelas 6 SD. sekarang kayaknya makin luas aja

    ReplyDelete
  13. Sudah lama kuliah di Malang, aku blum pernah maen ke masjid itu hehe

    ReplyDelete
  14. Wew, selama dua bulanan di Malang belum pernah ke masjid ini.
    Boleh nih kapan-kapan :))

    ReplyDelete

Powered by Blogger.