Anak Kost Lebaran Haji

Sebelumnya izinkan gue untuk mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Adha 1435 H.

Shalat Ied bareng SBS di UB.

Lebaran di kota orang itu nggak asik. Feel lebaran di Malang menurut gue kurang berasa dibanding lebaran di Banjarmasin.

Faktor utamanya mungkin karena nggak ada keluarga. Biasanya sewaktu lebaran di kota sendiri, gue ngumpul sama keluarga besar. Tetapi kalau di Malang paling cuman sama teman. Itu pun kalau ada yang open house atau open kost. Kalau nggak ada, ya palingan nganggur seharian.

Ngomong-ngomong, nggak kerasa sudah tiga kali gue lebaran haji di Malang. Dua di antaranya zonk semua. Emang susah sih tinggal sendirian. Gak ada yang bangunin, apalagi di saat momen-momen penting kayak lebaran. Harus bangun pagi, mandi pagi, dan lain-lain. Sementara gue orangnya suka bangun kesiangan.

Pada lebaran haji pertama, gue hampir aja telat. Ceritanya gue sudah bangun jam setengah 5. Usai shalat subuh gue tidur-tiduran sebentar sambil mainan hp. Gue lihat jam, pukul 5.30. Ah, masih lama, pikir gue. Setahu gue shalat ied mulainya jam 6 lewat 30 menit.

Kemudian gue berangkat pukul 6 pas. Dalam pikiran gue itu tuh udah pas. Ya paling nunggu setengah jam sambil baca takbir. Gue pun berangkat naik motor. Setelah kira-kira 500 meter jalan, gue lihat ada masjid yang siap-siap memulai shalat ied. Gue kebingungan sendiri. Lho.. lho.. Kok udah mulai? Gue lanjut terus kan, soalnya mau jemput teman. Setelah gue balik lagi melewati masjid tadi, ternyata sudah angkat takbir.

“Sial. Udah mulai. Cepetan!” teriak gue. Tanpa mikir apa-apa lagi, gue parkir motor, lalu gue gelar sajadah di dekat parkiran. Bego abis.

Pada lebaran haji kedua, gue lebih bego lagi. Di malam sebelumnya, gue sudah stand by di atas kasur jam 9. Sengaja gue pengen tidur cepat, takut bangun kesiangan. Kira-kira dua puluh menit gulung-gulung di kasur, gue belum tidur juga. Soalnya belum mengantuk. Akhirnya gue memutuskan untuk internetan dulu. Sekalian nunggu ngantuk datang.

Waktu demi waktu berlalu. Gue keasyikan main media sosial sampai mata gue berat. Gue tutup laptop. Lalu gue menengok ke jam dinding. Kaget. “Astaghfirullah. Sudah jam 2!” teriak gue. Mau nggak mau gue harus langsung tidur.

Esok paginya, gue bangun, lalu melihat ke luar jendela. Matahari sudah tinggi. Gue buru-buru mandi, pakai baju koko, lalu pergi ke masjid dekat kost. Kira-kira 50 meter sebelum sampai masjid, gue berhenti. Kok udah pada sepi ya?

Saat itu gue ragu antara mau lanjut atau balik ke kost. Beberapa detik kemudian gue memutuskan untuk kembali aja. Tetapi dalam pikiran gue masih bingung, kenapa masjid sepi. Jangan-jangan emang sudah selesai.

Gue masuk kamar. Lalu gue ambil hape yang ada di atas kasur. Pas dicek, ternyata sudah jam 7 lewat 15. Astaghfirullah... Hari itu gue merasa berdosa, dan bodoh sekali.

Namun, alhamdulillah. Setelah dua kali lebaran haji gue zonk, pada lebaran kali ini gue bisa tepat waktu. Gue mengikuti shalat sunnah ied dengan lancar. Yuhuuu!

Shalat Ied pertama kali bareng dia.