Tips Membuat Tulisan Blog yang Efektif

Dulu, pernah ada satu pertanyaan yang sering menghantui gue: “Gimana ya, cara membuat tulisan blog yang bagus?”

Kutipan berbunyi ‘belajarlah dari pengalaman’ cukup ampuh memaksa gue untuk mencari jawaban itu sendiri. Melalui proses yang panjang, akhirnya gue menemukan beberapa jawaban. Gue mendapatkannya ketika sedang blogwalking.

Dari blogwalking-blogwalking yang dilakukan selama ngeblog, gue menyimpulkan bahwa: ada aspek-aspek penting yang menentukan kualitas konten blog. Nah, di tulisan ini gue ingin sedikit berbagi, aspek apa saja sih itu? Check it out!

1. Hindari kalimat pembuka  yang monoton

Sering kali kita menemukan kalimat pembuka monoton, seperti: ‘Halooo... Gimana kabarnya? Udah lama banget gak update postingan di blog. Huhu. Maaf ya.’ Kemudian dilanjutkan dengan pembelaan diri ter-mainstream, seperti: ‘Lagi sibuk banget, nih.’

Please! Nggak perlu permasalahin itu. Lagi pula, siapa yang nyariin lo? Lebih baik gunakan kalimat yang strong, yang bikin pembaca penasaran dan bertanya-tanya. Misal: ‘Gue bener-bener muak sama kegiatan kampus.’ Kata-kata muak secara otomatis menarik perhatian pembaca. ‘Kenapa sih dia muak? Emangnya kegiatan kampus ngapain aja?’

2.  Straight to the point

Gue paling sebal ketika membaca sebuah postingan, di mana si blogger nulis puanjaaang lebar di bagian awal, etapi ending-nya sama sekali gak nyambung. Pertanyaan gue: ‘Kenapa gak langsung bahas intinya aja?’

Pembaca bisa lelah membaca ocehan yang kosong. Pembaca menginginkan informasi baru dengan cepat. Ketika di bagian pengantarnya saja bikin mengantuk, gimana pas masuk isi? Jangan-jangan pembaca keburu balik badan, dan menekan tombol ‘close tab’.

3. Lebih ringkas lebih baik

Masih berhubungan dengan poin nomor dua. Gue pernah beberapa kali posting cerpen di blog. Cerpennya cukup panjang. Ketika dipublish, pembacanya sedikit. Kenapa?

Menurut gue, blog itu lebih cocok diisi dengan konten yang ringkas dan padat. Tidak bertele-tele. Karena sebenarnya, pembaca juga punya banyak urusan penting, dibanding harus membaca tulisan yang panjang. Blog lo bukan novel. Akan lebih memilukan lagi kalau tulisannya panjang, membosankan pula. Kasihan pembaca, waktunya terbuang sia-sia.

Gue pribadi sering menemukan paragraf-paragraf sampah ketika mengedit. Paragraf yang sama sekali gak nyambung sama benang merah. Daripada memaksakan paragraf itu tetap ada agar tulisan terkesan panjang, gue lebih memilik untuk menghapusnya.

Tulisan itu ibarat cewek, semakin ramping semakin seksi. Tapi kalau terlalu ramping nggak bagus juga, nanti dikira kurang gizi.

Sebenarnya, dalam tulis-menulis tidak ada aturan yang pasti. Tidak patokan khusus untuk menilai apakah sebuah tulisan bagus atau jelek. Namun, tidak bisa dipungkiri juga kalau ada sebagian pembaca yang merasa bosan, tidak tertarik dengan tulisan kita. Nah, itulah yang menjadi PR bagi blogger. Bagaimana cara meramu agar tulisannya efektif, meminimalisir aspek-aspek negatif yang membuat pembaca lelah dan mengantuk.

Tiga tips di atas adalah pendapat gue sendiri. Silakan yang ingin meralat, menyanggah, atau menambahkan. Bisa komentar di bawah. Ciao!