All About Us

Ini adalah sebuah kisah sederhana tentang bagaimana manusia menanamkan memori pada sebuah lagu. Hingga lagu itu menjadi bermakna.

Jumat, 22 Januari, 10:58

Gue bangkit dari kasur. Mengambil handphone, menekan-nekan layar, kemudian memutar sebuah lagu dari He is We – All About Us.

Bagi gue, lagu ini seperti mesin waktu. Lagu ini mampu membawa gue ke masa lalu, kepada sebuah cerita.

Cerita yang terjadi jauh sebelum hari ini. Di sebuah siang, di dalam perpustakaan. Kami duduk bersebelahan. Tenggelam dalam buku yang masing-masing kami pegang. Lalu menuliskan isinya yang menurut kami penting ke dalam laptop. Lalu kami beranjak menuju rak buku, mencari-cari lagi buku yang tepat, mengambilnya, dan duduk lagi. Bersebelahan lagi.

Berjam-jam kami membolak-balik kertas, berkutat dengan kalimat-kalimat panjang. Melelahkan. Gue bersandar ke dinding belakang. Sama, dia juga begitu. Kami menghela napas, kemudian saling menoleh. Bertatapan.

“Capek?”

Dia tertawa kecil.

Gue tersenyum.

Kemudian gue menegakkan badan, memainkan jari di atas keyboard laptop, memutar sebuah video clip. Buru-buru gue colokkan ujung earphone ke lubang di sisi laptop, lalu membagi dua kepala earphone itu, satu untuk gue, satu untuk dia.

Di layar laptop sana, sedang tayang sebuah kisah sepasang laki dan perempuan. Mereka sedang berkejar-kejaran di sebuah hutan. Hutan yang bagus. Lelaki itu memberikan sekuntum bunga kepada perempuan. Sesaat kemudian, mereka berpelukan di bawah awan dan matahari.

Di tayangan itu, mereka tampak sedang bahagia. Mencuci mobil sambil bermain air dengan cara si perempuan menyemprotkan selang air ke lelaki itu. Ia kebasahan. Si perempuan tertawa. Begitu juga lelaki itu.

Kemudian, gambar berpindah tempat ke sebuah ruangan. Di sana perempuan itu sedang duduk di kasur. Tertunduk sedih. Di dalam sana, ia bersama orang-orang yang berpakaian seperti dokter. Oh, rupanya ia sedang berada di rumah sakit. Sepertinya ia sedang sakit. Tapi tidak tahu sakit apa.

Namun yang pasti, di akhir video diperlihatkan perempuan itu sedang berada di kursi roda. Kepalanya dibalut dengan kain. Tampak rambutnya telah habis. Kemungkinan besar karena penyakitnya itu.

Di belakang perempuan itu, si lelaki yang tadi bermain air dengannya sedang berdiri, memegangi kursi roda. Pandangan mereka ke depan, menuju hamparan bumi yang luas. Kemudian, lelaki itu memasangkan cincin pada jari perempuan.

Perempuan itu terharu. Pasti.

Perempuan itu bangkit dari kursi roda, dibantu oleh si lelaki. Perempuan itu masih mampu berdiri meski kesusahan. Kemudian mereka berpelukan. Pelukan yang membahagiakan, terpancar dari raut wajah mereka berdua, khususnya si perempuan. Mereka berpelukan di antara senja. Pelukan yang sejajar dengan awan dan matahari.

Video clip selesai.

“Gimana?”

“Baguuus,” katanya. “Lagunya juga enak! Tapi sedih. Huhu.” Mukanya manyun.


Setelah hari itu, kami menyepakati bahwa All About Us punya He Is we menjadi lagu ‘kebangsaan’ kami. Lagu favorit gue dan dia. Lagu yang akan selalu kami nyanyikan di atas motor jika bosan. Lagu yang akan selalu kami putar di hari-hari ‘sakral’. Lagu yang akan gue putar sebelum tidur kalau lagi kangen. Dan lagu yang akan mengingatkan gue padanya, begitu pun sebaliknya.

Do you hear that love? They’re playing our song
Do you think we’re ready yet? Love I’m really feeling it
Do you hear that love? Do you hear that love?

Di kamar ini, lagu itu kini sedang menggema. Suaranya menyatu bersama udara. Lalu ia merasuk ke dalam dada, menyesaki sebuah ruang yang hampa.

And every heart in the room will melt
This is a feeling I’ve never felt, but

It’s all about us..

23 comments:

  1. keren-keren. jadi tersinggung gua baca ini :')

    ReplyDelete
  2. Do you hear that love? They’re playing our song
    Do you think we’re ready yet? Love I’m really feeling it
    Do you hear that love? Do you hear that love?
    ini artinya apa?
    eh ini juga ya
    And every heart in the room will melt
    This is a feeling I’ve never felt

    ReplyDelete
    Replies
    1. tumben ini komen nya agak lumayan kaya orang bener.

      Delete
  3. singkat, dapet isinya, dan ngena banget :")
    duh mas dwz :""""")

    ReplyDelete
  4. Lagu kebangsaan. Kereen. Kirain tadi mau bahas All About Us-nya Tatu. Ternyata bukan. :'D

    Ngomong-ngomong soal lagu kebangsaan, aku juga punya sih. Judulnya Us, lagunya Regina Spektor. Dan entah kenapa, lagu yang orang terkasih kita rekomendasiin ke kita, selain jadi lagu yang ngingatin kita akan dia, juga jadi lagu favorit kita :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama ca, gue kira bakal bahas punya tatu :v

      Delete
    2. Hohoho. Eh tapi suka Tatu juga nggak, Di? Kalau suka ayok toosss! :D

      Delete
  5. Aduh video clip ini menggambarkan bahwa cacat fisikmu tak membuatku berhenti mencintaimu ..
    Aduh jadi penasaran, liat vclipnyaaa ..

    ReplyDelete
  6. Melebihi kisah cinta bang haji roma dan ani....

    ReplyDelete
  7. Melebihi kisah cinta bang haji roma dan ani....

    ReplyDelete
  8. Duh jadi baper. Jadi mau dengerin lagunya. Jadi mau liat video klipnya.
    Tapi, iya sih. Jangan sampai cinta itu berakhir hanya karena terjadi kecacatan fisik. Karena cinta yang sesungguhnya tak seperti itu #halah.
    Feelnya dapet ih pas baca.

    ReplyDelete
  9. Gue langsung nonton video klipnya. Yeps. Lagu dan video klipnya emang keren. :))
    Dan mendadak sedih. Kangen punya pacar. Lebih tepatnya, kangen mencintai seseorang setulus di video itu. :(

    Us, yang kuat ya! :')

    ReplyDelete
  10. gue udah kuat, mau coba buka video klipnya ah, us :'

    ReplyDelete
  11. ku kira mau ngebahas lagunya.
    lagu kebangsaan.. kereen.

    ReplyDelete
  12. belom bisa komentar banyak, belom dengerin lagunyaaa
    sek sek, habis ini tak dengerin sambil lihat videonya :D

    ReplyDelete
  13. Hmmm. Hmmm. Hmmm. Bingung mau bilang apa. Tapi tulisannya bikin jadi inget....ingett....

    Bersambung.

    ReplyDelete
  14. Hampir nangis gue lihat video clip ini :((
    #MencobaTegar

    ReplyDelete
  15. Penasaran sama lagunya, eh pas disetel itu video tiba tiba malah jadi sedih :')
    Bagus video, tapi ya itu bikin nelangsa...

    http://sastraananta.blogspot.co.id/2016/01/bersama-toyota-kita-dolan-ke-purbalingga.html

    ReplyDelete
  16. romantis sekali gan, jadi kepengen kisah cinta yang juga demikian :')

    ReplyDelete

Powered by Blogger.