Akuh, dan Teman-Temankuh!

Rasanya belum afdhal kalau seorang  personal blogger belum pernah cerita kehidupan bersama teman-temannya.


Sebenarnya ada buaaanyak sekali kisah gue bersama mereka. Mulai dari kisah bahagia, sedih, konyol, dan sebagainya. Tetapi, karena saking banyaknya itulah gue bingung mau ceritakan yang mana. Jadi, gue memutuskan untuk memperkenalkan mereka dulu aja. Biar nanti waktu yang mengantar ceritanya.

Baik! Kita mulai dari siapa yaaa... Em... Edho sama Adieb aja deh.
Mereka memang alay.
Cerita perkenalan gue dengan Edho cukup lucu. Waktu itu, kami sama-sama mahasiswa baru jurusan psikologi yang lagi ngurus pendaftaran. Gue sering melihat Edho di beberapa kesempatan. Lalu, suatu sore di masjid kampus, Edho baru selesai shalat dan memasang sepatu. Gue pun begitu. “Mas, maba psikologi juga, kan?” tanya gue, sok kenal banget.

Edho mengiyakan.

“Saya juga, Mas. Nanti kalau mau nyiapin barang-barang OSPEK bareng aja, ya!” seru gue, masih dengan ke-eskaesde-an super tinggi.

Edho, yang memang dari sananya pendiam, mengiya-iyakan saja. Belakangan dia cerita ke gue, katanya, kalimat yang muncul di otaknya saat pertama kali gue sapa ialah, “Ini orang siapa sih? Sok kenal amat!”

FAK YU, DHO! FAK YU!
Pose ikan duyung terdampar di pantai.
Edho adalah teman curhat yang nyaman. Gue selalu curhat masalah apapun ke dia. Paling sering masalah asmara. Dan lucunya, gue selalu manut sama solusinya. Padahal dia sendiri jomblo.

Edho juga seorang teman yang baik hati. Tetapi di sisi lain dia juga kampret. Kalau sudah ngatain orang itu teganya na’udzubillah. Pernah suatu hari kami lagi makan, lalu di meja sebelah ada cewek yang mukanya rada pas-pasan. Di tengah keheningan, si Edho ngomong, “Lihat deh itu cewek. Mukanya kayak raket nyamuk.”

Kan, kampret? Tapi ya lucu.

Selain orang-orang tak bersalah, Edho juga sering bullying si Adieb.
Si Orang yang Selalu Kesepian
Adieb juga satu kelas dengan kami berdua. Pertama kali gue lihat Adieb waktu pertemuan dengan dosen wali. Dari kejauhan, Adieb berjalan sendirian. Dengan rambut keritingnya yang mengembang. Kacamata frame kotak supercupu. Celana gombrong. Sepatu futsal. Pokoknya culun abis, lah. Kayak anak remaja belum pubertas.

Oh iya, dia juga nggak pernah pacaran. Bahkan ketika masuk kuliah, dia belum pernah jatuh cinta sama cewek. Naas banget, kan? Gue nggak ngerti. Mungkin di Depok, di rumahnya sana, dia lebih sering bergaul sama kursi tamu. Entahlah...
Together, we fuck the world!
Lalu, entah karena apa gue lupa, kami bertiga membentuk formasi sendiri. Ke mana-mana bareng. Ngerjain tugas bareng. Main bareng. Dan akhirnya, karena keseringan bergaul sama gue dan Edho, hal tersebut tidak sengaja membuat Adieb pubertas sebenar-benarnya pubertas. Dia mulai memotong rambutnya dengan gaya undercut. Bentuk kacamatanya juga bundar yang biasa dipakai anak gaul. Celananya model slimfit. Sepatunya kets. Keren abis, lah, pokoknya. Bahkan saking kerennya, Adieb punya ratusan cewek yang match di Tinder, aplikasi kencan online. Gokil gak?!

Saat berteman dengan kami, Adieb juga jatuh cinta untuk pertama kalinya. Sama seorang perempuan. Namun sayang, dia juga harus patah hati untuk pertama kali. Dengan orang yang sama.

Adieb adalah sesosok teman yang setia. Kalau gue butuh, dia pasti ready. Cuman ketika dia butuh, gue selalu nggak ada. Hahaha. Mampus lu, Dieb!

Adieb juga orang yang super baik. Kalau kami bertiga lagi kelaparan, biasanya dia yang pergi beli makanan. Kami tinggal duduk santai di kosan. Kadang ya kasihan. Tapi mau gimana. Lagian dia mau aja disuruh-suruh. Hahaha.

Oh, iya. Adieb ini juga orang yang sangat sial. Ada banyak kesialan yang dia alami. Misal, kehilangan sepatu di masjid, kalau lagi makan ia selalu pesan menu yang habis, dan lain-lain. Ada juga kesialan sewaktu kami jalan-jalan ke Lombok. Mungkin suatu saat akan gue ceritakan di sini. (Kalau Adieb ngasih izin, sih.)

Setelah dua cecunguk itu, sekarang gue mau kenalkan kepada kalian South Borneo Squad.
cerita anak kost lebaran haji idul adha di perantauan
Ada Niko, Leo, Oyib, Zakri, Odhi, Toni, Edho. Masih kurang dua orang, Iqbal dan Farabi, mereka kembar identik.
Mereka adalah teman-teman gue asli Banjar yang juga kuliah di Malang. Ya, ada banyak sekali. Mereka semua teman dekat gue. Tiap minggu, biasanya kami selalu ngumpul untuk sekedar ngobrol dan makan bareng. Sharing tentang masalah kuliah, cerita-cerita lucu, juga kadang curhat. Tetapi dari semuanya, topik yang paling sering kami bahas ialah: cewek. Yoi!

Jujur gue kepingin banget ceritain mereka satu-satu. Mereka semua itu gokil. Ada aja kelakuan yang bikin ngakak. Tapi kalau semuanya diceritain, pasti bakal panjang.

Jadi, ya sudah. Sekian untuk South Borneo Squad. Sekarang kita masuk ke ANU.
Ada Adieb, Edho, Ranti, Ecy, Lintang, Fatimah, dan Kanin.
Itu kenapa Fatimah ekspresinya datar sendiri?
Ya, perkumpulan ini bernama ANU. Berdiri sejak... Em... Sejak... Nggak tau.

Kami semua adalah teman sekelas. Kami terbentuk berdasarkan... apa ya? Hahaha. Pokoknya kami sering kerja kelompok bareng. Mungkin karena ada kesamaan kali, ya? Sama-sama malas ngerjain tugas. Hehe.

Kalau lagi jeda kuliah, kami sering kumpul bareng di kantin. Mengobrol. Gosipin dosen. Macem-macem. Kadang juga kumpul di kafe, nongkrong. Mengobrol. Gosipin dosen.

Ya, kami memang tukang gosip.

Ada banyak hal juga yang terjadi di dalam grup ini. Gue bingung mau cerita yang mana. Karena kayaknya berkesan semua. Seru semua. Aneh semua.
Kalau kumpul, kami selalu memakai kostum seragam. Belakangan kami disangka anak panti yang lagi rekreasi.
Mungkin sekian perkenalan ini. Kalau kalian tertarik sama salah satu di antara mereka, bisa hubungin gue aja. Tinggalkan komentar di bawah. Mereka semua kebanyakan jomblo, kok. Ada sih beberapa yang punya pacar. Tapi gapapa, lah. Bisa ditikung tipis-tipis.



Semoga di tulisan berikutnya, gue bisa bawakan cerita tentang mereka semua. Chiao!

20 comments:

  1. Ceritain satu2 mas lebih menarik sepertinya. Nanggung ceritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha kasian yang ga diceritain. Kan kemaren2 seriiing?

      Delete
  2. Ya Allah gua ngakak. :D
    Itu yang namanya Adieb kepanjangan bukan Adiebah kan?
    ya masa iya samaan sama gue :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Adiebah. hahahahaha
      Itu kamu, Dib :D

      Delete
    2. Selamat! Anda beruntung.. Kepanjangan nama saya bukan Adiebah.

      Delete
    3. Mungkin kalian jodoh. Tapi belum dipertemukan aja.

      Delete
  3. Gue langsung bayangin sosok seorang Adieb. Ahahahaaa
    Wokeeh bang. Ditunggu cerita tentang kesialan Adieb waktu jalan-jalan ke Lombok.

    Aduuh duh para bidadarinya geulis pisan :))
    Bisa ditikung-tikung tipis. Ntaps!

    ReplyDelete
  4. itutuh mas, mas yang itu cogans syekalii yawlaaaa... wkwkwkwk.
    kompakan banget ya, kayak group vocal.
    kuliah dimananya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. siapa sih siapa? yang mana orangnya? sebut sebut!

      Delete
  5. Us, kalo dibaca lagi.. Ternyata gua sangat terzolimi yah..

    ReplyDelete
  6. Mas bagi foto yang pertama dong, aku kok cantik

    ReplyDelete
  7. Oh kamu tuh psikologi jugak hahaha baru tauk. Aku jadi kangen temen-temen kampus, sekarang udah pada sibuk jadi jarang ketemu. Tapi kalau inget2 jaman kuliah dulu, emang kampret sih dari ngomongin dosen sampe nugas bareng yang sosoan ngumpul padahal berujung ngerjain nya dirumah masing2 ffftt

    ReplyDelete
  8. kurangi mas gosipnya, banyakin ngomelnya ajaa, hehehe

    kalau udah ngumpil hilanhlah masalah yang ada,

    ReplyDelete
  9. Hahaha bahasa lain gosip : Ghibah. Gue juga punya grup kayak gini. Asli.
    Hahaha.

    Btw lo dari bajar thooooo ? oalaaaah gituuu

    ReplyDelete

Powered by Blogger.