A Short Escape to Jogjakarta

Banyak yang bilang, Jogjakarta itu kota kenangan. Jogjakarta itu kota tempat di mana harus pulang. Ada juga yang bilang Jogjakarta itu kota gudeg, kota bakpia, kota penulis, dan sebagainya. Tetapi, bagi gue sendiri Jogjakarta adalah kota yang ngangenin.

Pertama kali gue main ke Jogjakarta sekitar setahun yang lalu. Tiga hari liburan di sana rasanya masih belum cukup. Sehingga ketika pulang ke Malang, gue ngerasa kayak ada sesuatu yang tertinggal di Jogja, seperti ada yang memaksa gue untuk kembali lagi ke sana. Entah kapan.

Alhamdulillah. 'Entah kapan' itu ternyata terjawab di tanggal 17 April kemarin. Hari di mana gue bisa melepas kerinduan dengan kota ngangenin tersebut.

Ini adalah perjalanan jauh super-singkat yang pernah gue lakukan.

Setelah menempuh perjalanan delapan jam dengan kereta, bersama tiga teman lainnya, gue tiba di Jogja sekitar pukul 4 subuh. Kemudian pulang lagi ke Malang di hari yang sama, pukul 9 malam. Jadi, total kami di Jogja hanya 17 jam.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan dengan waktu sesingkat itu di kota yang notabene sangat besar?

Jawabannya: ada banyak!

1. Prambanan

Candi prambanan adalah salah satu tempat bersejarah yang jadi kunjungan wajib bagi wisatawan. Sayangnya, setahun yang lalu belum sempat gue datangi. Hingga akhirnya kesampaian di kesempatan kedua.

Foto kiriman Firdaus Ramdhan (@firdausrd) pada Apr 20, 2016 pada 12:02 PDT

Sejujurnya, gue ke sana hanya untuk foto-foto. Hehe. Soalnya bagus. Tapi kalau kalian memang ingin mengetahui nilai-nilai sejarah yang ada di sana, gue sarankan sewa guide saja.

Satu-satunya sejarah yang gue tahu di prambanan ini adalah kalau ke prambanan sama pacar, katanya bakalan putus. Dan sepertinya itu pun bukan sejarah, tapi lebih ke mitos. Dan kalau dipikir-dipikir lagi, yang namanya pacaran ya pasti bakal putus. Entah itu putus untuk pisah, atau putus untuk menikah. Masa iya sampai tua pacaran mulu? Repot lah!

Video kiriman Firdaus Ramdhan (@firdausrd) pada Apr 19, 2016 pada 9:16 PDT

2. Taman Sari

Ini juga termasuk kawasan bersejarah. Di sana, kita bisa menemukan tiga kolam air yang cukup besar. Katanya, itu kolam untuk para selir raja. Hmm... Selir...

Setelah itu, kami mengunjungi tempat yang agak unik. Orang-orang sana sih bilangnya masjid. Tapi sama sekali gak ada masjid-masjidnya.

3. Alun-alun Kidul Kraton

Nah, dari sekian tempat yang kami kunjungi, bagi gue ini yang paling seru. Lewatin dua beringin dengan mata tertutup. Mitosnya, kalau bisa melewati, itu berarti hati kita bersih. Cuman gue gak percaya begituan. Gue lebih tertantang aja. Lebih ke serunya.

Berikut adalah tayangan video saat gue menaklukan tantangan ini... yang berujung gagal.

Video kiriman Firdaus Ramdhan (@firdausrd) pada Apr 18, 2016 pada 11:32 PDT

4. Malioboro

Bagi yang belum tahu, malioboro ini adalah kawasan perbelanjaan. Sepanjang jalan itu orang jualan semua. Yang dijual ya barang-barang khas Jogjakarta. Jadi kalau mau cari oleh-oleh bisa di malioboro.

Lalu, di ujung jalan malioboro tuh ada Museum Vredeburg, ada juga spot-spot foto yang menurut gue apik pisan. Cuman karena udah capek banget, jadi gak kuat mau jalan sampai sana. Di foto itu aja, gue udah gak bisa senyum lagi saking capeknya.

5. Tugu Jogjakarta

Ini adalah destinasi terakhir kami sebelum pulang. Gak ada yang bisa diceritain di sini. Jadi, gue kasih video aja ya? Hehe.

Video kiriman Firdaus Ramdhan (@firdausrd) pada Apr 18, 2016 pada 2:22 PDT

Nah, sekarang masuk ke bagian tips.

Pasti kalian bingung kan, gimana caranya gue bisa mendatangi lima destinasi wisata dalam satu hari?

Kami sewa motor. Satu motor harga sewanya Rp. 70.000/hari. Bagi gue itu lebih hemat uang dan waktu dibanding transportasi lain. Juga, sewa motor ini bisa antar-jemput. Tinggal pesan lewat SMS, motor bakal diantar deh sama Si Kangmas. Begitu pula kalau mau balikin.

Total pengeluaran kami satu hari penuh, mulai dari berangkat sampai pulang lagi, yaitu sekitar tiga ratus ribu. Murah banget, kan? Soalnya kami dapat tiket kereta harga promo. Mhuahahaha!

Berhubung waktunya sangat singkat dan destinasi kami banyak, tentu hal itu membuat badan gampang capek. Jadi, kami selalu menyempatkan diri untuk istirahat pada saat shalat atau makan. Gak masalah meluangkan waktu lima belas sampai dua puluh menit. Dari pada gak bisa menikmati liburan karena capek, atau yang lebih parah, mendadak jatuh sakit. Hiii... Jangan sampai!

Terus apalagi ya...

Emm...

Udah sih itu aja tipsnya.

Jadi, inti dari post ini sebenarnya gue mau pamer foto doang. Hahaha.

Lagi malas nulis panjang-panjang.

Semoga ada beberapa lah yang bermanfaat. Dadah~