Bertualang Mencari Bunglon Raksasa Punya Kakek
Pada suatu pagi, gue terbangun
dari tidur. Gue habis memimpikan sesuatu. Di mimpi itu, ada seorang kakek tua
bilang ke gue, kalau gue harus mencari seekor bunglon raksasa miliknya. Peliharaannya tersebut sudah hilang sejak lima juta tahun yang lalu. Oleh karena itu, gue pun membulatkan tekad untuk berpetualang mencari bunglon raksasa.
Gue pergi dengan perlengkapan
seadanya. Cuman pakai kaos, celana panjang, sama sendal jepit. Sengaja gak bawa
persediaan makanan biar gak ribet. Gampang aja. Nanti bisa mampir ke Indomaret.
Gue berjalan-jalan seperti tokoh
idola gue, yaitu Tsubasa saat mau nendang bola.
Gue melewati sebuah kebun bunga
yang indah. Bunganya warna-warni. Lucu. Tadinya mau gue cabut lalu dibawa pulang. Tapi
gak jadi. Takut dibully sama netizen.
Di tengah jalan, gue bertemu sama
sekumpulan malaikat bunga. Gue langsung mengajak mereka ngobrol, karena gue orangnya
supel.
“Mbak, mbak. Mbak tahu gak di
mana letak bunglon raksasa?”
“Waduh, Mas. Kurang tahu. Coba deh
tanya sama cewek yang lagi duduk di ayunan itu. Yang sendirian itu.”
“Oh iya makasih, Mbak. Tapi
sebelumnya, saya mau foto bareng. Boleh pasti?”
Para Malaikat Bunga pun
mengangguk berbarengan. Lalu kami berfoto.
Kemudian gue berjalan menghampiri
cewek yang duduk sendirian di ayunan. Gue ajak ngobrol dia. Tanya-tanya aja.
Sembarangan. Ngobrol ngalur-ngidul. Ternyata dia cewek yang asyik sehingga bikin obrolan kami jadi lamaaa sekali.
“Eh, Mbak,” ujar gue. “Kok
lama-lama saya duduknya gak enak ya?”
Cewek itu menengok ke arah gue.
Ia terkejut.
“Ya ampun! Duduknya yang rileks,
Mas. Hehehe.” Ia membenarkan jilbabnya sebentar lalu lanjut bicara. “Masnya mau
ngapain sih di sini?”
Gue menepuk jidat. “Oh, iya! Aku
kan mau cari bunglon raksasa. Di mana ya? Mbak tahu gak?”
Cewek itu langsung tertunduk
lesu. Ia menanyakan apakah gue yakin? Gue mengangguk mantap.
Dia bilang, “Kalau Mas mau ketemu
bunglon raksasa. Mas harus mengalahkan anak buahnya dulu.”
“Wah! Siapa aja tuh?”
“Banyak Mas. Mas harus berani dan
hati-hati.”
“Wah. Gampang kalau cuman begitu
doang. Yasudah. Aku pergi ya? Dadah~”
Lalu gue berjalan lagi. Masih dengan
cara yang sama, yaitu seperti Tsubasa nendang bola. Tidak lama, gue bertemu dengan Sabertooth. Gue langsung lari. Tapi Sabetooh gigit kaki gue. Gue kesakitan.
Aduh... Aduh... Tapi untung Sabertooth adalah hewan yang baik. Dia melepaskan
gigitan itu. Gue pun langsung sahabatan sama dia.
Setelah bertemu Sabertooth, gue
diajak main ke rumahnya. Gue menolak. Gue bilang sama Sabertooth. “Ber, maaf
ya. Bukannya gue nggak mau main ke rumah lo. Tapi kan kita baru kenal?”
Mendengar ucapan itu, Sabertooth
langsung sadar. Ia minta maaf karena sudah lancang. Ia pun melepaskan kepergian
gue untuk mencari bunglon raksasa.
Selepas itu, gue bertemu sama Si
Burung Dara. Dia adalah burung yang baik hati. Gue kenal dia sejak dua tahun
lalu di Taman Safari. Si Burung Dara ini punya nama panjang loh, yaitu Mie
Burung Dara Enaknya Nyambung Terus~
Orang tua Si Burung Dara adalah
Inal Daratista. Mereka berasal dari Keluarga Besar Dara. Ayah Si Burung Dara
namanya Dara Renda. Beliau suka masuk rumah sakit karena lemas, katanya.
Burung Dara sempat bilang ke gue
kalau bunglon raksasa lagi ada di situ. Jadilah gue pergi arah ke situ. Eh malah
ketemu Tulus.
Tulus narik-narik baju gue. Dia
bilang suka sama bajunya. Keren, katanya. Gue bilang aja itu baju beli di
distro buat manusia. Tulus pun sedih karena gak bisa beli. Gak punya uang,
katanya.
Tulus juga bilang kalau gue harus
latihan sebelum bertemu bunglon raksasa. “Memangnya kenapa?” tanya gue. Terus
Tulus jawab, “Nanti kamu bakal ketemu dinosorus. Kamu harus kuat biar bisa
kalahin dia.”
Yaudah. Akhirnya gue latihan.
Sesudah latihan, gue keringetan.
Tapi abis itu gue jalan lagi.
Eh beneran ketemu sama dinosorus.
Tapi dinosorus ini tidak seperti yang dikatakan sama Tulus. Dia dinosorus yang baik. Gue
aja langsung sahabatan sama dia. Mungkin Tulus sensi aja kali ya sama
dinosorus. Makanya dia jelek-jelekin dinosorus di hadapan gue. Biar gue ikutan
benci.
Habis ngobrol sama dinosorus
tentang masalah politik, gue berangkat lagi. Tapi kali ini gak sendirian. Gue
nebeng sama Hiu Darat yang kebetulan juga mau ke rumah bunglon raksasa. Mau
anter undangan nikah, katanya. Jadi ya sudah. Gue ikut sekalian.
Begitu sampai di rumah bunglon
raksasa, ternyata bunglonnya lagi nongkrong. Gue tunjuk-tunjuk itu bunglon
raksasa.
Dan setelah gue sadari, dia bukanlah seekor bunglon, melainkan iguana. Cuman ya sudah lah. Iguana juga gak apa-apa. Terus ya sudah deh. Misi hari ini
selesai.
Assalamu’alaikum...
Ini lagi mengarang bebas dari foto gitu ya, Us? Keren keren. Serasa nonton sinetron laga pas bacanya. :D
ReplyDeleteHuuufh. Untung aja nama orangtuanya Burung Dara itu Inal Daratista. Inal. Bukannya Anal. Nggak tau deh untung kenapa.
Sinetron laga apa yang ada adegan peluk dinosaurusnya?
DeleteHmmm... Mesti mesum.
Waalaikumsalam.
ReplyDeletehhm misi macam apa ini? :((
btw itu dimana om?
Itu di selecta Dek. Di Batu. Di Malang. Di Jawa Timur.
DeleteMuka lo kok berubah-ubah dah us. :((
ReplyDeleteBerubah jadi ganteng dong? Yoi!!!
Deleteekspresinya mana bang.
ReplyDeletekan udah ketemu bunglon a.k.a iguananya
:))
Itu udah ekspresif banget perasaan
DeleteWkwkkw sumpah ya Mas Us :D ini sih ngarang bebas banget :D tapi antimainstream parah :D review tempat wisata bisa begini banget yak wkwkwk :D
ReplyDeleteIdemu meluap kemana-mana kayaknya, Bang :D
Saluuuut :D
Btw, kenalin salah satu ceweknya, Bang :(
Kayak pelajaran bahasa Indonesia ya? Tapi ini bukan review tempat loh. Emang gak sengaja aja lagi jalan-jalan, foto-foto ga jelas, terus bikin cerita aneh begini.
DeleteMakasih loh tapi.
Lah guenya aja gak kenalan.
anjirlah di selecta :))
ReplyDeletekayaknya patung-patungnya pada dicat ulang deh, ya. Pas gue ke sana agak kusam :(
EH EMANG BOLEH YA PATUNGNYA DINAIK-NAIKIN GITU? Yang mamoth kalo patah bisa mampus haha.
*save as* *banyak yang meme-able*
Iya, itu dicat dan dibikin ulang patung-patung binatangnya.
DeleteBoleh aja sih itu gue jamah-jamahin.
Belum pernah ke selectaaaaa . huhuhuhuhu ~~
ReplyDeleteKeren2 nih patungnya, itu yang baju hitam kayaknya ngurangin kadar kekerenan si patung deh bang ?? Siapa sih tu ??
Muahahaha Absurd abis ceritanya.
Misi menemukan bunglon yang ternyata Iguana. Adadidaduy.
Sa ae nih !!
Kaos item? Itu model sampul majalah bobo. Puas lo? Huft... *senderan di tembok*
Deletehaha
ReplyDeleteheh
DeleteBunglon jadi iguana hiks, yauda aturlah Us atur~
ReplyDeleteBtw fotonya bisa dicolong dijadiin meme deh kayanya. Colong ah~
Foto jadi cerita. Boleh juga Us. Keknya ini seperti yang Icha bilang. Sinetron banget.
ReplyDeleteTerus, kenapa lo gak ada adegan lagi terbang-terbang gitu Us? Naga gak ada di situ?
imajinasinya luar binasa keren. wkwk. btw, fotonya keren. hati hati di jadiin meme sama netizen haha
ReplyDeletefolbek boleh kali ya :D
Wkwkwkwk lucu ceritanya dan keren tempatnya
ReplyDeleteHaha keren keren lah..
ReplyDeleteSalam kenal kang.
Yang kenalan sama cewek di ayunan itu beneran gak mas? Main duduk aja ntar digigit sabertot lho.
ReplyDeleteRasanya kek masuk kedalam mimpi nih, hahahah,, btw asli deh ini dimana kak?
ReplyDelete