Curahan Hati Seorang Mahasiswa
Pernah nggak sih, kalian merasa nggak nyaman ketika
melakukan sesuatu?
Kalau pernah, berarti kita sama. Akhir-akhir ini,
gue merasa bosen dan tertekan dengan perkuliahan. Tugas semakin hari semakin
menumpuk, kayak mantan. Baru selesai mengerjakan satu tugas, eh datang
lagi tugas baru. Dan kadang tugasnya susah-susah, bikin gue jadi rentan
stres. Ada hambatan sedikit aja, misalnya buntu mau tulis makalah, gue langsung
update status: “Ya Tuhan. Hamba boleh mati sekarang nggak?”
Hampir semua tugas, gue kerjakan dengan tidak sungguh-sungguh. Bahkan sering gue meng-copy-paste
tugas dari internet, karena saking malasnya. Sekarang prinsip gue dalam mengerjakan tugas adalah:
yang penting kelar. Atau dengan kata lain, “Bodo amat!”. Meskipun sebenarnya
gue tahu dan sadar bahwa ini perilaku yang buruk. Tapi mau gimana lagi, gue
bener-bener nggak punya semangat sama yang namanya kuliah serta
tetek-bengeknya.
Selain itu, semangat gue berorganisasi juga
hilang. Belakangan gue sadar kalau kepribadian gue nggak cocok sama hal yang
bersifat ‘teratur’, misalnya organisasi. Gue bukan tipe orang penyuka hal
formal. Gue lebih suka kegiatan yang santai, bergerak bebas, dan memancing imajinasi, seperti misalnya tidur.
Hal ini sempat membuat gue berpikir kalau
kuliah dan organisasi sepertinya bukan tempat yang pas. Tapi, untuk “keluar”
dari keduanya juga sangat sulit. Ada banyak hal yang jadi pertimbangan. Misalnya, sudah berapa rupiah yang dikeluarkan agar
gue sampai di semester 5? Masih ada berapa janji yang belum gue bayar di
organisasi? Dan masih banyak lagi.
Sementara di sisi lain, gue juga menemukan dunia
yang baru. Dunia yang ketika gue masuk, gue merasa nyaman di sana. Gue menyukai
semua aktivitas di dunia itu. Dunia kepenulisan.
Sekarang gue lagi menulis sebuah naskah novel. Ya,
gue rasa semua orang yang bercita-cita jadi penulis melakukan hal sama. Berbeda
saat mengerjakan tugas kuliah ataupun organisasi, saat menulis gue bisa
merasakan kesenangan ketika merangkai cerita, merasakan kenikmatan ketika menekan
tuts-tuts keyboard, dan merasakan asyiknya membaur dengan karakter-karakter dalam cerita. Mungkin inilah yang disebut passion,
ketika kita benar-benar jantuh cinta dengan apa yang kita lakukan.
Tapi sampai saat ini, dengan semua permasalahan yang gue alami, ada satu pertanyaan yang menghantui,
apa yang harus gue lakukan?
Penggalaukan.. nih ya, kak! emang kadang" titik jenuh itu muncul, cumagimana caara kita aja nanggepinya.
ReplyDeleteHmmm... Cara nanggepinnya gimana kalo gue udah terlalu lelah begini?
Deleteeh typo
ReplyDeleteNggak papa keles, males itu wajar mas Us. Cuman jangan sampai kuliahnya terbengkalai gara-gara hoby doang :')
ReplyDeleteJustru kebalikannya. Hobi terbengkalai karena ngerjain tugas muluk :'D
Deletehahaha mesti refreshing tuh. sya aja smngat kuliah, organisasi,
ReplyDeleteHehe okee
Delete