Surat Terbuka untuk Ichsan Ramadhan, Si Ayam Kampus

Sebagaimana muslim yang baik, maka izinkanlah gue mengucap salam terlebih dulu.

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Selesai.

Teruntuk saudaraku,

Ichsan Ramadhan,

atau biasa dipanggil Ican,

Ican Bakar Gurame.

Pertama kali gue berkunjung ke blog Io, gue langsung kagum. Kagum sama tampilan blog lo yang keren banget. Header-nya, slider-nya, desain banner-nya yang super-keren. Warna-warni kayak sekolahan TK.

Gue penasaran, lalu gue baca isinya. Kebiasaan gue sebelum baca postingan orang, gue selalu lihat jumlah komentar. Kalau komentarnya banyak, gue yakin blogger ini punya tulisan bagus (atau setidaknya bisa dipahami manusia).

Nah, komentar di blog elo cukup banyak waktu itu. Sekali lagi, waktu itu. Sekarang mungkin tinggal sedikit, ya? Kasihan.

Begitu gue baca tulisan elo, San, tentang pertama kali datang ke Malang, gue ngakak banget. Sumpah, deh. Dalam hati gue ngomong, “Asik! Ketemu lagi satu blogger kocak yang se-kota.” Makanya, pada waktu itu gue SKSD banget sama lo. Ya, kan? Gue tahu elo merasa jijik. Atau malah elo berpikiran gue homo. Enggak, lah. Gue mau menambah relasi aja. Cuman kalau memang kita cocok... ya boleh lah.

Saking gue suka sama tulisan elo, gue jadi cari tahu informasi tentang elo. Dan yang gue dapati adalah: lo ternyata sudah punya buku.

“Wiiih!” teriak gue dalam hati. “Pasti orang ini self-publishing.”

Tulis, tulis sendiri. Cetak, cetak sendiri. Jual, jual sendiri. Karena nggak laku-laku, akhirnya jual diri. (Hihihi. Apaan, sih? Garing, ya gue, San? Maaf, gue nggak selucu dirimu.)

Namun ternyata enggak! Ternyata elo diterbitin sama penerbit beneran dan terkenal. Gue langsung makin kagum sama elo. Hebat!

Anyway, ini adalah surat terbuka. Jadi semua orang bisa baca. Tapi tetap surat ini gue tujukan ke Ican, Ican Gurame Asam Manis.

Mungkin itu saja pujian-pujian gue untuk Ican. Kalian bisa lihat sendiri prestasi-prestasi apa saja yang sudah Ican dapatkan di blognya, ayamsakit.com, di menubar: SIAPA AYAM. Kalian tidak perlu khawatir karena di sana, Ican sudah menuliskan semua prestasinya. Mulai dari masuk koran-koran sampai menulis dua buku. Ya, dia sangat piawai dalam menyombongkan diri.

Oke. Sekarang gue mau protes.

San,

sewaktu pertama kali gue main ke blog ayamsakit.com, header-nya masih bagus. Masih keren. Tapi kenapa sekarang random banget, ya?

Ini adalah header blog ayamsakit.com yang nggak keren itu.

Gue masih belum paham kenapa ada mobil di atas sana? Kenapa harus ada dua burung? Dan, tolong jelasin, kenapa ada rubik yang ukurannya lebih besar dibanding laptop? Gue masih nggak paham.

Dan, tuh, kan! Apa gue bilang. Ican paling jago dalam menyombongkan diri. Di header-nya aja ditulis, “Cowok Ganteng (pake) banget WAS HERE.”

APAAN?!

Tau deh elo ganteng. Cuman ya percuma kalau galau-in mantan mulu.

Terus, gue mau protes lagi masalah slider.

Keren, sih. Tidak semua blogger punya slider. Cuman, kenapa kok masih ada ucapan ‘Selamat Menunaikan Ibadah Puasa’? Ini maksud lo gimana? Coba, coba, jelasin ke gue.

Bingung gimana hilanginnya? Atau sengaja dibiarin karena desainnya bagus?

Huft.

Icaaan, Icaaan.

Ican Gurame Tulang Lunak.

Ini udah Februari kali, San!

Lalu, nih, San.

Kan nama elo Ichsan. Dipanggil Ican. Lalu kenapa nama blog elo ayamsakit? Apakah dulunya elo seekor ayam yang sakit, kemudian dikasih serum mutan, terus berubah jadi manusia?

Oke. Anggaplah kalau dulunya elo memang ayam. Tapi kenapa harus sakit? Itu konotasi yang jelek. Kenapa nggak ayam sehat? Itu terdengar lebih positif.

Atau, ayam kuat?

Ayam hebat?

Atau, ayam yang biasa-biasa aja? Sakit enggak, sehat juga enggak.

Oh, mungkin itu elo jelaskan di buku elo yang judulnya ‘Ayam Sakit’ juga. Gue mau baca, sih, tapi masih dijual nggak? Kalau enggak, gue minta aja satu. Boleh kan? Boleh dooong. Kan banyak tuh yang nggak laku.

Terus, gue nanya lagi. Maaf ya gue banyak tanya.

Maksud dari tagline: 'Mulailah Tertawa Sebelum Kalian Puber' itu apa ya?

Jujur, San. Gue nggak suka disuruh, apalagi dilarang. Terserah gue dong mau ketawa sebelum puber, kek. Setelah puber, kek. Emang kalau ketawa setelah puber kenapa? Perkembangan dan pertumbuhan gue terganggu gitu? Misal, gue jadi sering mimpi basah. Atau biji jakun gue tumbuh di jidat.

Enggak, kan?

Huft. Capek, San. Nanya mulu.

Ya sudah, ya, San.

Terima kasih sudah mau menghabiskan waktu membaca surat ini. Gue juga nggak tahu kenapa surat ini dibuat. Iseng aja, lah, ngisi waktu luang.

Oh, iya, salam buat pacar lo. Kasian pacar lo tuh, baper tiap kali lo menulis tentang mantan.

Ya sudah, ya, San.

Cikiciki waw waw!