Entahlah...

Pernah gak sih, kamu ngerasa bosan?

Maksudku, bosan yang betul-betul bosan?

Ketika makanan yang menurutmu paling enak cuman bisa ngasih rasa nikmat sampai tenggorokan doang.

Ketika lagu favoritmu nggak bisa lagi menaikkan mood.

Ketika belasan film dan novel hanya mampu membawamu kabur sesaat. Begitu ceritanya selesai, pada akhirnya kamu kembali lagi kepada kenyataan.

Ketika setiap hari kamu selalu mengeluh bosan, bosan, bosan. Sampai-sampai kamu bingung sendiri. “Duh, mau ngapain lagi nih?”

Apa aku butuh liburan? Pergi keluar kota, jalan-jalan, menghabiskan banyak uang. Hmm.. Kayaknya enggak deh. Keuanganku sedang dalam kondisi tidak baik.

Kurasa ini bosan akut. Bosan yang nggak ada obatnya. Semacam virus permanen yang jika dipangkas maka akan semakin tumbuh, merambat, menyebar.

Pernah sekali aku bertanya. Sebenarnya, yang membosankan itu hidupku atau diriku sendiri, sih? Kadang aku mikir kalau yang membosankan itu aku. Diriku sendiri. Aku yang gak bisa menciptakan suasana menyenangkan untuk diriku sendiri. Aku yang terlalu malas mengobrol dengan orang lain, dan lebih memilih berinteraksi dengan benda mati (laptop, hape, dkk.)

Belakangan aku juga ngerasa kurang percaya diri, jadi lebih pendiam, malu, takut salah, dan segala perasaan aneh lainnya. Perasaan yang dimiliki orang-orang introvert (mungkin, entahlah). Perasaan yang kayaknya dulu gak pernah aku alami.

Lalu, yang lebih aneh adalah... Kenapa sekarang aku nulisnya pakai kata “aku”? Biasanya juga pakai gue. Isinya juga terasa sangat keperempuan-perempuanan. Duh. Ini bukan pertanda aku ragu sama jenis kelaminku, kan? Masa iya aku jadi..... Ah, sudahlah.

Hafh.